BELAJAR DARI POHON
Oleh, Misbah Arifin
Dalam kehidupan, setiap
hari kita selalu melihat pohon yang tumbuh dan berada disekitar kita, baik itu
tempat tinggal, lingkungan kantor bahkan dalam perjalanan kita kemana saja.
Bahkan ada sebuah lagu yang menceritakan bahwa dalam perjalanan ke gunung, di kiri
kanannya banyak tumbuh pohon cemara. Tapi, apakah anda tahu jika kita dapat
belajar dari pohon tersebut? Melihat sebuah pohon yang mengering di dekat
kantor saya jadi berpikir, kenapa pohon tersebut mati? Setelah dilihat ternyata
akar dibawahnya habis terpotong akibat dari pelebaran saluran air, pohon hidup
bergantung dari akar yang menopangnya, akar yang tidak kelihatan di permukaan
mempunyai peran yang sangat penting bagi keberhasilan atau kegagalan pohon
tersebut berbuah, bahkan akar juga menjadi paktor penentu pohon itu hidup atau
mati, akar yang selalu mendapat nutirisi yang rutin dari air dan pupuk maka ia
akan menghasilan pohon yang sehat, rindang berbunga dan berbuah lebat, pupuk
selalu diberikan kepada akar, pupuk tidak diberikan pada pohon secara langsung,
kalaupun pohon diberikan semprotan cairan kimia biasanya itu bukan sebagai
pupuk tetapi sebagai pembasmi hama yang menyerang pohon tersebut, dengan kata
lain pohon diberikan semprotan langsung hanya ketika pohon tersebut terkena
penyakit.
Dengan melihat sistem kehidupan
sebuah pohon dengan akarnya, kita sebagai rakyat menjadi akar bagi pemimpin, kesejahteraan
dan keamanan rakyat akan menjadikan pemimpin yang hebat berhasil dan akan
selalu dikenang ketika ia sudah tidak menjadi pemimpin lagi, seorang pemimpin
yang otoriter dengan menindas rakyat sendiri sama saja dengan pohon yang
memotong akarnya sendiri, bukan keberhasilan yang akan didapat, tetapi
kehancuran sudah menunggu di depan pemimpin yang seperti itu, seperti pohon
yang layu, mengering, kemudian mati dengan sendirinya. Karena akar yang biasa
berpungsi menyuplai nutirisi sudah tidak berpungsi lagi, pemimpin yang menindas,
memfitnah dan menganiaya rakyatnya akan hancur dengan sendirinya, sebab rakyat
yang biasa menopang kelangsungan roda ekonomi, budaya, pendidikan dll. sudah
tidak akan berpungsi lagi, yang tentunya seorang pemimpin tidak akan bisa menyelesaikan
pekerjaan semua rakyatnya sendirian, dia tidak akan bisa menggerakan roda
ekonomi tampa bantua dari unsur unsur pengusaha dan karyawan yang semua itu
adalah rakyatnya sendiri, dan banyak hal lagi yang tentunya tidak akan bisa diselesaikan
seorang pemimpin tampa bantuan rakyatnya. Seorang pemimpin jangan pernah
berpikir dengan mendapatkan kepercayaan dan dilantik sebagai pemimpin ia bisa menyelesaikan
semua masalah yang ada, tentu ia akan membutuhkan bantuan dari pembantu
pembantunya bahkan dari rakyatnya sendiri untuk mewujudkan cita cita
kesejahteraan dan kemajuan bersama. Bahkan tidak menutup kemungkinan rakyat yang
dalam kondisi kepemimpinan otoriter, penindas, pemitnah akan berontak melakukan
revolusi untuk mendapatkan kehidupan yang aman, nyaman, dan sejahtera.
Ada beberapa hal yang
dapat dipelajari dari pohon, dan disebut Ilmu Pohon, sebagai bahan
pelajaran bagi kita baik sebagai rakyat apalagi yang dipercaya sebagai pemimpin,
yaitu:
Pohon tidak makan dari
buahnya sendiri, Untuk dapat hidup dan tumbuh, pohon memperoleh makanan dari
tanah. Semakin dalam akarnya, makin banyak nutrisi yang berguna bagi pohon
dapat diserapnya. Ini berbicara tentang kedekatan hubungan kita dengan Sang
Pencipta sebagai Sumber Kehidupan.
Tahukah anda kenapa buah
kurma itu rasanya manis sekali? Pohon kurma itu ditanam dan tumbuh di padang
pasir. Bijinya ditaruh dikedalaman 2 meter, kemudian ditutup dengan 4 lapisan.
Sebelum pohon kurma itu tumbuh, dia harus berakar begitu dalam sampai kemudian
menembus 4 lapisan tersebut dan menghasilkan buah yang manis di tengah padang
pasir. Intinya adalah kita
perlu proses perjuangan yang luar biasa ketika kita menginginkan hasil yang
luar biasa pula.
Pohon tidak tersinggung
ketika buahnya dipetik orang. Kadangkala
kita melakukan protes, kenapa kerja keras kita yang menikmati justru orang
lain? Inilah prinsip memberi. Kita ini bukan bekerja untuk hidup,
tetapi bekerja untuk memberi buah bagi orang lain. Kita bekerja keras supaya
kita dapat memberi lebih banyak kepada orang yang memerlukan, bukan demi diri
sendiri. Cukupkan dirimu dengan apa yang ada padamu, tetapi tidak pernah ada
kata cukup untuk memberiberkah pada orang lain dengan pemberian kita.
Buah yang dihasilkan
pohon itu menghasilkan biji, dan biji itu menghasilkan multiplikasi. Biji tersebut dapat
menjadi pohon-pohon berikutnya dan dapat memberikan buah-buah yang segar. Ini
berbicara tentang bagaimana hidup kita memberi dampak positif terhadap orang
lain. Bila kita menjadi seorang pemimpin, itu bukan masalah posisi atau
jabatan, tetapi mengenai pengaruh dan inspirasi yang bisa diberikan kepada
orang lain.
Semoga kita bisa belajar
dari Ilmu Pohon ini dan menjadi orang yang bermanfaat
dimanapun kita berada. Amin.